oleh

Kasus Buku Amaliah Ramadan Disdik Pinrang Diduga Diatur Orang Dekat Pejabat

KRITIS.ID, PINRANG – Pengadaan Buku Amaliah Ramadan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang menuai sorotan sejumlah pihak.

Itu lantaran pengadaan buku isian murid untuk tingkat SD dan SMP tersebut, diduga diatur oleh orang dekat pejabat.

“Indikasinya ada oknum di Kantor Disdik Pinrang ini adalah orang dekat pejabat, sehingga leluasa mengatur dan mengintevensi pihak sekolah, Korwil, dan penerbit,” ucap koordinator ITCW, Jasmir Laintang.

Berdasarkan penelusurannya di lapangan, Jasmir mengungkapkan bahwa buku dianggarkan sebesar Rp15 ribu/exampler via dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Sementara harga umumnya buku jenis serupa dilansir pada sejumlah toko online berkisar Rp2.500 – Rp3.500. Artinya ada indikasi markup disitu. Buku itu sudah dicetak sekitar 35 ribu eksampler. Pengakuan pihak korwil dan perusahaan penerbit itu diminta dianggarkan Rp15rb/eks,” terangnya.

Jasmir pun meminta kepada aparat hukum turun melakukan penyelidikan. Jangan tebang pilih dan usut tuntas para aktornya.

“Kalau soal korupsi kita tentu sepakat semua untuk menghilangkan budaya itu. Kita minta aparat hukum melakukan penyelidikan. Usut tuntas meskipun ada indikasi aktornya merupakan orang dekat oknum pejabat,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Disdik Pinrang, Muktar, kepada wartawan membantah perihal kasus yang diduga melibatkan dirinya tersebut.

Muktar berdalih jika harga di toko online yang dijadikan dasar itu berbeda dan tidak bisa dijadikan acuan.

“Itu harga ‘shopee’ pak. Coba bandingkan harga daerah lain,” dalih dia.

Muktar beralasan bahwa semua barang jika menggunakan standar harga onlien, pasti murah karena tidak bisa dijamin ketersediaan barangnya.

“Harga Shopee itu tidak bisa jadi standar untuk membuat HPS, coba liat harga barang disana ada yang murah nya tidak masuk akal tapi begitu pesan barang belum tentu datang, pajak belum masuk, ongkir juga belum banyak barang yg bukan aslinya dan biasa tidak sesuai dengan gambar,” katanya.

Jika dikomparasi dengan harga jenis buku yang sama dengan estimasi Rp3.500, harga buku amaliah yang dibeli tiap sekolah sebesar Rp15.000 lebih dari empat kali lipat.

Adapun total buku pengadaan amaliah ramadan ini sekitar Rp35 ribu exampler yang anggarannya sekitar Rp525 juta. (as/krts)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed