Pinrang, Sulsel – Kepala Desa Wattangpulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Darmawan dianggap susah ditemui oleh warga dan diberitakan oleh salah satu media online di Pinrang.
Menanggapi hal itu, Darmawan memberikan keterangan bahwa berita yang ditujukan kepadanya adalah tidak benar adanya.
Ia mengatakan selaku Pemerintah Desa yang menjabat sebagai Kepala Desa, dirinya senantiasa selalu hadir untuk masyarakatnya. Ia mengaku tidak akan membeda-bedakan masyarakatnya terkait pelayanan.
Hanya saja, kata dia, kemarin dirinya memiliki kegiatan diluar kantor yang padat sehingga tidak bisa ditemui di kantornya.
“Saya juga heran dengan adanya pemberitaan tersebut. Kemarin itu selepas kegiatan di Kantor Desa, saya ke Kota Pinrang untuk meneruskan aspirasi masyarakat desa terkait PLN jadi saya ke PLN di Kota Pinrang. Setelah itu shalat Jumat di Masjid Al Munawir kemudian ke Kantor Camat untuk menghadiri pertemuan disana sampai jam 3 sore,” terang Darmawan.
Bahkan, akunya, nomor handphone miliknya telah diberikan ke masyarakat untuk disimpan dan sewaktu-waktu ada yang ingin disampaikan, bisa langsung menelpon dirinya. Bukan hanya saat dirinya berada di kantor saja, namun juga diluar kantor karena menurutnya, terkadang ia berada diluar kantor atau diluar rumah untuk mengetahui apa-apa kebutuhan atau kendala yang dihadapi oleh masyarakatnya.
“Secara pribadi biar masyarakat saya yang menilai. Selaku pemerintah hape saya tidak pernah non aktif selama 24 jam untuk melayani masyarakat,” katanya.
Terkait kedatangan masyarakat ke rumahnya, Darmawan memberikan penjelasan. “Kata Ibu Desa bahwa ada dua orang naik mobil menanyakan keberadaan saya namun karena Ibu Desa tidak memakai jilbab sehingga hanya memberitahukan bahwa saya tidak di rumah. Setelah memakai jilbab, katanya dua orang itu sudah pergi,” jelasnya.
Senada dengan itu, salah satu warga Wattangpulu, Rusdi mengatakan Kepala Desa Wattangpulu sangat mudah untuk ditemui. Menurut dia, pemberitaan yang ditujukan ke Kepala Desa Wattangpulu tidak benar adanya.
“Selaku masyarakat setempat, ketika kami membutuhkan pelayanan dari Kepala Desa maupun stafnya, maka kami selalu mendapatkan pelayanan yang baik,” ucapnya.
Rusdi bahkan menilai, Kepala Desa sepatutnya tidak layak selalu berada di kantor ataupun di rumah.
“Kepala Desa fungsinya seperti kepala keluarga. berpikir dan berusaha untuk menghidupi keluarganya. Begitupula Kepala Desa lebih memberikan pelayanan di tengah masyarakatnya, membangun komunikasi, loby-loby ke Pemerintah Daerah dan Provinsi untuk bisa mendapatkan kegiatan yang manfaatnya untuk warganya. Lain halnya untuk pelayanan administrasi, Kepala Desa memberikan kewenangan kepada Sekretaris Desa ataupun staf kantor desa,” tandasnya. (*)
Komentar