oleh

Giatkan Perekonomian Daerah, Pemkot Parepare Gelar Festival Salo Karajae

Parepare, Sulsel – Festival Salo Karajae kembali digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) di Kawasan Tonrangeng River Side, Parepare, mulai Rabu malam (31/5/2023).

Festival pesisir terbesar di Sulawesi Selatan yang masuk dalam kalender event nasional ini berlangsung lima hari Rabu hingga Minggu, 31 Mei – 4 Juni 2023.

Festival yang dibuka resmi Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe bersama Kemenparekraf RI dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel ini semarak dengan dihibur oleh artis ibu kota vokalis grup Kangen Band, Andika Mahesa.

Festival Salo Karajae yang memiliki ciri khas wisata bahari, budaya, dan kearifan lokal ini berhasil bertahan sebagai kalender nasional Kemenparekraf RI dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023.

Kepala Disporapar Kota Parepare, Amarun Agung Hamka mengatakan, untuk tahun ini, Festival Salo Karajae hadir lebih awal di pertengahan tahun. Itu atas permintaan dari Kemenparekraf RI, agar perekonomian di daerah selama setahun dapat terbagi. Terutama di pertengahan tahun atau semester pertama.

“Jadi untuk Festival Salo Karajae tahun ini, sesuai dengan permintaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, kita menonjolkan budaya dan kearifan lokal,” ujar Hamka, sapaannya.

Hamka mengungkapkan, pelaksanaan event tahunan ini ditentukan oleh Kemenparekraf yang bertepatan dengan momentum cuti bersama nasional. Sehingga diharapkan, selama event tersebut, dapat memulihkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Parepare dan sekitarnya.

“Apalagi selama kegiatan ini, kami melibatkan 50 tenant, yang tujuannya membangkitkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM,” kata Hamka.

Menariknya, kata dia, selama pelaksanaan kegiatan transaksi jual beli di Festival Salo Karajae secara digitalisasi dengan menggunakan aplikasi digital Qris yang bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI).

“Bahkan setiap pengguna aplikasi Qris akan diberikan semacam kesempatan mendapatkan doorprize. Ini merupakan program BI untuk mendorong penggunaan Qris dalam melakukan transaksi khususnya UMKM,” ungkap Hamka. “Dan pelaku UMKM yang mendorong pengunjung untuk menggunakan Qris saat pembayaran, juga akan diberikan doorprize,” sambungnya.

Dia mengemukakan, Kemenparekraf memberikan target perputaran uang di Festival Salo Karajae sekitar Rp3 miliar.

“Selama kegiatan ini, kami diberikan target dari Kementerian minimal Rp3 miliar. Mudah-mudahan bisa kita capai,” harapnya.

Hamka menambahkan, ada berbagai perlombaan dan kegiatan digelar selama festival. Di antaranya lomba perahu hias antar SKPD, lomba kreasi masak ikan, dan lomba bernuansa kearifan lokal lainnya. Lomba masak ikan ini bertujuan untuk mendukung program pencegahan stunting.

“Untuk kegiatan tahun ini, kita terus bekerjasama dan berkolaborasi dengan  berbagai instansi,” tandas Hamka. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed